TAFSIR BEBAS LAST SUPPER
Di sebuah meja, bertaplak putih polos, Yesus telentang. Ia telanjang. Ia hanya mengenakan kain penutup aurat. Kepalanya bermahkotakan duri. Tak ada darah mengucur dari tubuhnya. Tak ada bekas tusukan di lambungnya. Meja itu sendiri tanpa lilin-lilin dan sajian apa pun. Hanya ada satu kursi. Dan kursi itu kosong.
Ronald Manullang, sang perupa ingin kembali ke makna yang paling harfiah. Ia ingin membuang segala simbol dalam liturgi. Yang disajikan
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini