Risiko di Balik Kinerja Utang APBN
Pendapatan negara yang terus surplus membuat penarikan utang untuk membiayai APBN menurun. Namun meningkatnya porsi investor domestik dalam surat utang negara juga menyimpan risiko.
JAKARTA - Pemerintah berupaya menjaga tingkat utang tetap rendah sepanjang tahun ini. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menuturkan, untuk mencapai hal itu, pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diklaim akan dilakukan dengan hati-hati, fleksibel, dan sesuai dengan kebutuhan.
Hingga Agustus 2022, realisasi utang yang telah ditarik sebesar Rp 331,2 triliun atau 35,1 persen dari target yang ditetapkan. Realisasi tersebut turu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini