Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Banyaknya kantor-kantor di Ibu Kota yang menjadi pusat baru penularan virus corona mendorong pemerintah daerah di luar Jakarta meningkatkan kewaspadaan.
Juru bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad mengatakan merebaknya virus corona di perkantoran Ibu Kota menjadi perhatian pemerintah Jawa Barat.
Jawa Tengah tak memberi sanksi pelanggar protokol, tapi lebih mengutamakan edukasi.
JAKARTA — Banyaknya kantor di Jakarta yang menjadi pusat baru penularan virus corona mendorong pemerintah di daerah meningkatkan kewaspadaan. Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Barat, Daud Achmad, mengatakan fenomena ini telah menjadi perhatian pemerintah Jawa Barat.
"Sudah menjadi perhatian kami. Misalnya, Pak Gubernur mengingatkan kepada kepala dinas agar waspada karena di Jakarta terjadi penularan di perkantoran," kata Daud saat dihubungi kemarin.
Menurut Daud, hingga saat ini belum ada laporan kasus penyebaran Covid-19 di perkantoran area Jawa Barat. Tapi dia mengatakan tak tertutup kemungkinan sudah ada penularan di area ini. Hanya, belum terdeteksi. "Kita harus waspada, siapa tahu ada di sekitar kita juga,” kata dia.
Daud mengatakan kluster perkantoran di Jakarta bisa jadi terkait dengan kondisi perkantoran yang rata-rata berada di gedung tinggi dan ruang tertutup. Sedangkan di Bandung relatif banyak yang berjendela terbuka, sehingga sirkulasi udaranya bagus. "Jadi, sampai saat ini belum ada laporan. Misalnya, dari satu kantor ada 2 orang positif Covid. Terus, begitu di-swab, jadi 40 (kasus positif). Belum,” ujarnya.
Sejak kasus Covid-19 muncul di Jawa Barat, Daud mengatakan perkantoran sudah menjadi salah satu area yang diwaspadai. Karena itu, pemerintah Jawa Barat sudah meminta setiap kantor menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan instruksi pemerintah.
Protokol kesehatan itu adalah menggunakan masker, menjaga jarak dengan pembatasan kapasitas, menyediakan fasilitas cuci tangan, serta mengoptimalkan ventilasi udara saat rapat di ruang tertutup. “Kalau memang rapat di ruang tertutup, orangnya tidak terlalu banyak, waktunya dikurangi. Kalau ada jendela sebaiknya dibuka,” kata Daud.
Untuk menangkal penularan Covid-19 di lingkungan kerja, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggodok program Jogo Kerjo. Selama ini, pemerintah setempat telah menjalankan program Jogo Tonggo guna menangkal penyebaran Covid-19 di lingkungan masyarakat.
Jogo kerjo adalah bahasa Jawa yang berarti jaga kerja. Program ini mengatur protokol kesehatan di tempat kerja. "Ada usulan Jogo Kerjo. Di ruang kerja, di industri, di kantor-kantor, ayo kita perbaiki," tutur Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Lingkungan kerja turut menyumbang angka penularan Covid-19 yang cukup tinggi di Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Sejumlah kasus positif sudah terjadi di kantor Aparat Sipil Negara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Industri di Kota Semarang.
Selain di lingkungan kerja, pemerintah Jawa Tengah menyiapkan program Jogo Santri di lingkungan pondok pesantren, yang juga menjadi kluster penularan Covid-19 di provinsi ini. "Sehingga semua punya preferensi sesuai dengan lingkungannya," ujar Ganjar.
Menurut Ganjar, program-program “Jogo” tersebut memiliki prinsip yang sama, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan. "Dengan adanya jogo-jogo yang banyak ini, mereka punya rentang kendali yang pendek. Aturan main mereka tentukan sendiri dengan karakter institusi yang mereka ikuti sehari-hari," katanya.
Namun Ganjar menegaskan tak akan memberikan sanksi kepada warga yang melanggar protokol kesehatan. Dia lebih memilih pendekatan edukasi dan memberi semangat melalui cerita sukses orang yang patuh protokol kesehatan ketimbang hukuman.
"Orang kalau dihukum itu akan stres, imun turun, dan ada rasa marah. Maka, daripada menghukum, lebih baik memberi cerita sukses agar orang senang dan bisa ditiru. Cara itu menarik meskipun tak mudah," kata dia.
AHMAD FIKRI | JAMAL A. NASHR | MAYA AYU PUSPITASARI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo