Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto:
Sejak 2015, Badan Pusat Statistik (BPS) menyusun metode baru untuk menghitung produksi beras. Disusun dengan metode kerangka sampel area (KSA), data ini diklaim lebih akurat dan diharapkan bisa menjadi acuan kebijakan tata kelola pangan, yang selama ini diwarnai polemik.
Kepala BPS Suhariyanto mengklaim metode mutakhir yang mereka gunakan lebih obyektif dan transparan, tak sekadar akurat. Kepada wartawan Tempo, Dias Prasongko, Suhariyanto memapa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini