Berburu Kuota sampai Karawang
"Kuota telah habis. Silakan pilih kantor imigrasi lainnya." Jawaban seperti ini terus diterima Fitri, 26 tahun. Bolak-balik dia menggunakan aplikasi antrean paspor online milik Direktorat Jenderal Imigrasi, selalu seperti itu sapaan balik yang diterima.
Fitri berencana membuat paspor baru. Tapi kesulitan mengakses antrean membuat semangatnya yang semula tinggi, karena terbayang untuk bertualang ke luar negeri, mulai mengendur. Dari semula mendafta
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini