Gerakan separatisme di Filipina selatan telah ada sejak 1970-an. Kala itu, mereka yang tergabung dalam Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) sudah mengangkat senjata melawan pemerintah Filipina. Latar belakang itulah yang membuat paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mudah berkembang di sana. "Apalagi sejak ada negosiasi yang terjadi antara MNLF dan pemerintah Filipina. Mereka yang tak sepakat lantas bergabung ke ISIS," kata Nasir Abbas, mantan kombatan Jamaah Islamiyah, kepada Tempo, kemarin.
Cerita Mantan Kombatan Moro tentang Marawi. tempo :
171413660596.
JAKARTA - Gerakan separatisme di Filipina selatan telah ada sejak 1970-an. Kala itu, mereka yang tergabung dalam Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) sudah mengangkat senjata melawan pemerintah Filipina. Latar belakang itulah yang membuat paham Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mudah berkembang di sana. "Apalagi sejak ada negosiasi yang terjadi antara MNLF dan pemerintah Filipina. Mereka yang tak sepakat lantas bergabung ke ISIS," kata Nasir Abb
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.