Helikopter Buatan Indonesia Lebih Laku di Luar Negeri
Anggota Komisi Pertahanan DPR, Tubagus Hasanuddin, mengkritik rencana pembelian helikopter buatan Inggris dan Italia, AgustaWestland AW101. Dia menilai rencana itu tidak mendukung kemajuan industri sistem pertahanan dalam negeri, terutama yang dikembangkan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Tubagus mengatakan PT DI sudah bisa memproduksi helikopter Super Puma EC225, yang laku di luar negeri. "Super Puma sudah dipakai 32 kepala negara, sedangkan AW101 hanya oleh empat kepala negara," kata Tubagus, kemarin.
JAKARTA - Anggota Komisi Pertahanan DPR, Tubagus Hasanuddin, mengkritik rencana pembelian helikopter buatan Inggris dan Italia, AgustaWestland AW101. Dia menilai rencana itu tidak mendukung kemajuan industri sistem pertahanan dalam negeri, terutama yang dikembangkan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Tubagus mengatakan PT DI sudah bisa memproduksi helikopter Super Puma EC225, yang laku di luar negeri. "Super Puma sudah dipakai 32 kepala negara, seda
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.