Berduyun-duyun demi Tradisi Puter Kayun
Rugito menjalankan dokarnya perlahan-lahan. Terik matahari siang pada Selasa lalu membuat kuda yang menarik dokarnya berkeringat. Udara panas dari aspal jalan juga mengharuskan Rugito tak memacu kudanya. Sementara itu, di dalam dokarnya, duduk empat cucunya yang berusia belasan tahun.
Dari kampungnya di Kelurahan Boyolangu, Kecamatan Giri, Banyuwangi, kakek 60 tahun itu sedang menuju Pantai Watu Dodol, sekitar 15 kilometer dari kampungnya.
Rugito d
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini