Kegundahan Mbah Surati
Lafal yang terucap dari bibir keriput itu masih terdengar jelas ketika Mbah Surati, 90 tahun, membawakan berbait-bait syair. Seniman tulen asal Tuban itu terlihat fantastis menyajikan kesenian Kentrung. Penampilannya pada Festival Kesenian Pesisir Utara di Probolinggo, akhir pekan lalu, membius penonton.
Duduk di atas kursi, tubuh kurusnya memangku sebuah kendang kecil. Di sekitarnya, empat lelaki duduk memegang rebana sembari melafalkan salawat.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini