Menikmati Jajanan Tradisional Banyuwangi
Tak Ganjil Dijadikan Takjil
Warung berdinding bambu seluas 4 x 4 meter, Rabu sore lalu, ramai dipadati pembeli. Rosyidah, 55 tahun, pemilik warung itu, sigap melayani. Ada yang memesan precet, lak-lak, dan apem. Jajanan tradisional Banyuwangi yang hanya ada pada setiap bulan Ramadan itu dibungkus daun pisang. Santannya dimasukkan kantong plastik.
Tidak terlalu lama, dagangan Rosyidah pun ludes, padahal masih pukul 4 sore. Dengan ramah ia meminta maaf kepada belasan pembeli
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini