Warga di Ratusan Desa Pinggir Hutan Rawan Konflik dengan Perhutani
MADIUN -- Masyarakat desa di pinggir hutan rawan konflik dengan pihak Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Perhutani Madiun dan Saradan akibat ketidakpuasan warga dalam pemanfaatan hutan.
"Kalau ada pencurian kayu, kami yang paling dicurigai oleh Perhutani," kata Sulistyono, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Mejayan, Madiun, kepada Tempo akhir pekan lalu. Konflik seperti itulah, menurut dia, yang menjadi penyebab terjadinya penembakan terhadap Yaimin, 40 tahu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini