Dupa, Keris, dan Laku Prihatin Mas Bekel
Berbagai cara dilakukan oleh Mas Bekel Sastro Mangundarsono untuk menanggung beban yang disandangnya. Di luar Pengadilan Negeri Sleman, lelaki 64 tahun yang biasa disapa Sudarsono itu membakar dupa dan kertas. Pada lembaran itu tertulis nama-nama orang yang dia anggap telah membawa prahara dalam kehidupannya.
"Saya tidak kenal dan tidak pernah menjual tanah," kata Sudarsono, kemarin. Dengan mengenakan pakaian abdi dalem, ia pun melakukan rangkaian laku prihatin tersebut. Sebilah keris yang ia genggam ditusukkan pada kertas tadi sebelum dibakar.
Berbagai cara dilakukan oleh Mas Bekel Sastro Mangundarsono untuk menanggung beban yang disandangnya. Di luar Pengadilan Negeri Sleman, lelaki 64 tahun yang biasa disapa Sudarsono itu membakar dupa dan kertas. Pada lembaran itu tertulis nama-nama orang yang dia anggap telah membawa prahara dalam kehidupannya.
"Saya tidak kenal dan tidak pernah menjual tanah," kata Sudarsono, kemarin. Dengan mengenakan pakaian abdi dalem, ia pun melakukan rangkaian
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini