Garmen Solo Rambah Cina dan Bangladesh
SURAKARTA - Ekspor garmen Surakarta bangkit lagi. Pembukaan pasar baru di luar pasar tradisional Eropa menjadi pemicunya. Pasar baru itu adalah Bangladesh dan Cina.
Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Jawa Tengah, Joko Santoso, mengatakan ekspor garmen ke Bangladesh dan Cina terjadi karena pelaku usaha di dua negara itu lebih banyak mendatangkan barang daripada memproduksi sendiri.
"Masalah keselamatan kerja saat produksi menjadi perhati
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini