Melongok Kampung Beduk
Suara berisik palu yang beradu dengan kayu terdengar begitu memasuki desa itu. Mendung tipis dan udara yang tidak begitu panas membantu pekerjaan Taufik Amien, 37 tahun, sehingga keringatnya tak mengucur deras.
Suara berisik palu yang beradu dengan kayu terdengar begitu memasuki desa itu. Mendung tipis dan udara yang tidak begitu panas membantu pekerjaan Taufik Amien, 37 tahun, sehingga keringatnya tak mengucur deras.
"Bulan puasa justru pesanan semakin banyak, meningkat hingga 50 persen dibanding hari biasa," kata Taufik, satu dari belasan perajin beduk di Desa Keniten, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, kemarin.
Di hari biasa, pesanan beduk rata-rata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini