Dugderan Simbol Kedekatan Pejabat-Rakyat
SEMARANG - Budayawan Semarang, Jawahir Muhammad, menilai acara dugderan yang digelar untuk menyambut bulan puasa di Semarang bermakna religius, egaliter, dan spontan.
SEMARANG - Budayawan Semarang, Jawahir Muhammad, menilai acara dugderan yang digelar untuk menyambut bulan puasa di Semarang bermakna religius, egaliter, dan spontan.
Pendapat itu merujuk ke akar sejarah dugderan yang pertama kali dicanangkan Bupati Semarang, Raden Mas Tumenggung Adipati Aryo Purboningrat, yang menjabat pada 1881 hingga 1886. "Itu sebagai simbol kedekatan pejabat dengan rakyat secara spontan, lalu menjadi produk budaya," tuturnya
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini