Tari Buncis di Ujung Kepunahan
Yasmudi, 60 tahun, awalnya terlihat kikuk. Menari di hadapan mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, yang kece-kece membuat keringat dinginnya mengucur. Namun, seiring dengan lantunan gamelan calung Banyumas yang rancak, gerakannya menjadi lancar. "Biasanya ditanggap orang kawinan, hari ini ditanggap mahasiswa," kata penari Buncis dari Desa Kebasen, Banyumas, itu kemarin.
Menurut Yasmudi, tari Bu
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini