Tanam Pohon untuk Tanda Lokasi Rumah
Wajah Ngatiyem, 29 tahun, berkerut begitu melihat gundukan pasir di sekitar lokasi rumahnya yang hancur oleh awan panas Merapi. Ia sempat tersenyum kepada Tempo, yang menemuinya kemarin, namun seperti dipaksakan.
Di tangannya, Ngatiyem menentang empat bibit pohon, yang rencananya hendak ditanam di tanah yang sebelumnya ia tinggali bersama keluarganya. "Pohon ini untuk tanda bahwa ini lahan bekas rumah kami. Selain itu, bisa untuk penghijauan," kata
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini