Menyatukan Spiritual dan Kecerdasan
Puluhan orang larut dalam keheningan. Mereka duduk bersila dengan mata tertutup. Suara bising kendaraan di jalan raya, yang menembus dinding lantai dua Klenteng Gondomanan, tak mereka hiraukan. Di hadapan mereka, patung Buddha bersila, seolah menyaksikan keheningan itu.
Komunitas yang mayoritas beranggotakan orang muda usia, sekitar 20-30 tahun, itu hanya berfokus pada instruksi sang guru, yang diucapkan secara perlahan. "Bebaskan mata," kata Agus S
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini