Pandai Besi Keliling Itu Masih Dibutuhkan
Tak tuk tak tuk, suara besi beradu besi turut meramaikan bisingnya lalu lintas di tepi Jalan Cebongan, Sleman. Bunyinya tak begitu nyaring karena besi yang ditempa itu dalam kondisi panas. Ujungnya yang membara ditempa palu besar yang diayunkan oleh Yusuf Sri Mulyono, 65 tahun.
Begitulah pekerjaan Yusuf, pandai besi yang sejak 20 tahun lalu berkeliling dari pasar ke pasar untuk menjajakan jasa pandai besi. Di luar itu, dia juga menjual arit, pisa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini