Agar Perak Kota Gede Tak Tinggal Kenangan
Tangan Prasetyo Wibowo asyik mengetok-ngetokkan palunya. Sebuah lempengan pipih perak yang belum berbentuk ia ketok dengan palu. Selanjutnya dia memegang tang sunglon, alat untuk membulatkan cincin. Lempengan perak itu pun dia bentuk menjadi sebuah cincin. Setelah memperoleh ukuran sebagaimana pesanan dari pelanggannya, Bowo--panggilan akrabnya--mengambil bahan kuningan dan perak. Dia lantas mematri cincin tersebut agar tersambung menjadi cincin
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini