Tak Ada Bunyi Baru
Pada sebuah malam di awal Juni lalu, I Wayan Sadra, 53 tahun, menekuri siwalan, sebuah alat musik tradisional, dan sebuah seruling Bali di Solo, Jawa Tengah. Bersama empat rekannya, dia membuat formasi setengah lingkaran: Asep Saiful Haris dengan kecapi, Misbah memainkan sakuhaci, Doni dengan klarinet, dan Charlot yang kebagian flute. Mereka hendak menyelesaikan garapan terbaru yang akan diusung ke Festival Seni Surabaya.
Tiba-tiba Sadra jatuh te
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini