Tiga bocah kecil: Rama, 8 tahun, Farah dan Amel, keduanya 6 tahun, menyanyikan lagu Anak Gembala. Musik tradisional angklung mengiringi penampilan ketiganya. Cuma, maaf saja, suara para penyanyi cilik itu tak merdu-merdu amat, bahkan pecah di sana-sini. Belum lagi, cara mereka membawakan juga tidak terlalu serius. Namanya anak-anak, sesekali mereka terlihat cekikikan dan saling goda. Bahkan begitu lagu ciptaan A.T. Mahmud itu usai, sebuah tabokan tangan kanan Farah mendarat di punggung Rama. Tak ada wajah cemberut atau kemarahan tergambar, tapi justru senyuman di bibir yang muncul. Sekitar 300 penonton bertepuk tangan.
Tiga bocah kecil: Rama, 8 tahun, Farah dan Amel, keduanya 6 tahun, menyanyikan lagu Anak Gembala. Musik tradisional angklung mengiringi penampilan ketiganya. Cuma, maaf saja, suara para penyanyi cilik itu tak merdu-merdu amat, bahkan pecah di sana-sini. Belum lagi, cara mereka membawakan juga tidak terlalu serius. Namanya anak-anak, sesekali mereka terlihat cekikikan dan saling goda. Bahkan begitu lagu ciptaan A.T. Mahmud itu usai, sebuah tabokan...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.