Pencalonan kembali Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat menjadi calon hakim untuk dua periode dipersoalkan. Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, mengkritik mekanisme uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap Arief yang dilakukan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat yang terkesan diam-diam. "Keberadaan calon tunggal hakim MK memunculkan kecurigaan adanya kongkalikong antara calon dan DPR," kata dia, kemarin.
JAKARTA - Pencalonan kembali Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat menjadi calon hakim untuk dua periode dipersoalkan. Koordinator Divisi Hukum dan Monitoring Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho, mengkritik mekanisme uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap Arief yang dilakukan Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat yang terkesan diam-diam. "Keberadaan calon tunggal hakim MK memunculkan kecurigaan adanya kongkal
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.