Perempuan Kunang-kunang
Iman Suwongso
Di hutan pinggir desa ini, gairahku membuncah kala ia muncul di antara pohon-pohon dan dedaunan. Aku mengikuti ke mana saja dia terbang. Tak surut hasratku menelusup pada anyaman duri-duri perdu yang melukai kulitku, meski darah mulai menetes.
Kunang-kunang itu menembus kegelapan yang pekat. Betapa terang cahayanya. Cahaya yang memupuk hasrat untuk segera menangkapnya, membawanya pulang menjadi penghuni toples kaca di meja kamar.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini