Pengamat militer dari Institute Security and Strategic Studies (Isess), Khairul Fahmi, memperkirakan penculikan anak buah kapal asal Indonesia di perairan Malaysia dan Filipina akan terus terjadi. Sebab, rencana patroli bersama antara ketiga negara tersebut belum terealisasi. "Kendalanya, regulasi negara yang tidak memperbolehkan ada aparat keamanan negara lain masuk ke wilayahnya," kata Khairul, kemarin. "Kalau sudah ada patroli bersama, ada kemungkinan penculikan tidak akan terjadi lagi."
JAKARTA - Pengamat militer dari Institute Security and Strategic Studies (Isess), Khairul Fahmi, memperkirakan penculikan anak buah kapal asal Indonesia di perairan Malaysia dan Filipina akan terus terjadi. Sebab, rencana patroli bersama antara ketiga negara tersebut belum terealisasi. "Kendalanya, regulasi negara yang tidak memperbolehkan ada aparat keamanan negara lain masuk ke wilayahnya," kata Khairul, kemarin. "Kalau sudah ada patroli bersama
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.