maaf email atau password anda salah


Tunggu Pemilu, Pasar Semen di Semester I Melambat

JAKARTA - Pasar semen nasional pada semester I melambat dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Presiden Direktur PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dwi Soetjiptio, mengatakan perlambatan seiring dengan melemahnya permintaan semen di sektor infrastruktur dan properti karena sebagian besar investor wait and see menunggu pelaksanaan pemilihan umum. Pasar semen nasional hanya akan tumbuh sekitar 4 persen pada semester I 2014. Angka itu sangat melambat dibanding realisasi pertumbuhan semester I tahun lalu sebesar 7,5 persen. "Pada semester II 2014, kami perkirakan permintaan akan membaik dan naik 6-7 persen," ujarnya di Jakarta, kemarin.

arsip tempo : 171422231376.

. tempo : 171422231376.

JAKARTA - Pasar semen nasional pada semester I melambat dibanding periode yang sama pada tahun lalu. Presiden Direktur PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Dwi Soetjiptio, mengatakan perlambatan seiring dengan melemahnya permintaan semen di sektor infrastruktur dan properti karena sebagian besar investor wait and see menunggu pelaksanaan pemilihan umum. Pasar semen nasional hanya akan tumbuh sekitar 4 persen pada semester I 2014. Angka itu sangat me

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan