maaf email atau password anda salah


Masjid Katangka

Masjid tua Al-Hilal Katangka konon adalah masjid tertua di Sulawesi Selatan yang dibangun pada 1603. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV Mangngarai Daeng Manrabia, yang bergelar Sultan Alauddin, bersama Sultan Awalul Islam dari Kerajaan Tallo. Raja telah memerintahkan untuk membangun masjid itu pada hari Senin, 8 Rajab tahun Dal Awal atau April 1602-sebagaimana tertulis pada prasasti di pintu utama yang diukir dengan huruf lontarak.

Bangunan berusia 410 tahun ini pertama kali dibangun dengan bahan dasar kayu katangka. Konon, dulu pohonnya banyak tumbuh di sekitar Bukit Bonto Biraeng-sebutan lokasi masjid ini-sekarang Kelurahan Katangka, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

arsip tempo : 171431601069.

. tempo : 171431601069.

Masjid tua Al-Hilal Katangka konon adalah masjid tertua di Sulawesi Selatan yang dibangun pada 1603. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Raja Gowa XIV Mangngarai Daeng Manrabia, yang bergelar Sultan Alauddin, bersama Sultan Awalul Islam dari Kerajaan Tallo. Raja telah memerintahkan untuk membangun masjid itu pada hari Senin, 8 Rajab tahun Dal Awal atau April 1602-sebagaimana tertulis pada prasasti di pintu utama yang diukir dengan huruf lo

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 28 April 2024

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan