Pintu
Yudhi Herwibowo
PINTU itu ada di ujung halaman belakang. Mengusam karena waktu. Tersembunyi di antara pohon-pohon besar yang tak henti membayanginya, seakan sengaja menyatukan dengan kegelapan. Tanaman rambat yang entah berakar di mana kemudian membuatnya semakin sempurna tak terlihat.
Tak mengherankan bila mata gadis kecil itu mendapatinya, ia akan selalu merasa takut. Pintu itu seperti mampu menarik dirinya. Padahal sejak dulu, ia selalu teringat teriakan ayah dan ibunya bila ia mulai bermain bersama teman-temannya, "Jangan sampai melewati pintu itu!" Dan ia selalu menurut.
Pintu itu memang seakan menakutkannya. Menatapnya saja membuat bulu kuduknya berdiri. Bahkan bayang-bayang yang terbentuk dari pohon-pohon di sekitarnya, seperti bisa menghentikan jantungnya untuk beberapa saat.
Yudhi Herwibowo
PINTU itu ada di ujung halaman belakang. Mengusam karena waktu. Tersembunyi di antara pohon-pohon besar yang tak henti membayanginya, seakan sengaja menyatukan dengan kegelapan. Tanaman rambat yang entah berakar di mana kemudian membuatnya semakin sempurna tak terlihat.
Tak mengherankan bila mata gadis kecil itu mendapatinya, ia akan selalu merasa takut. Pintu itu seperti mampu menarik dirinya. Padahal sejak dulu, ia selalu teri
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini