maaf email atau password anda salah


Mendorong Twitter Memicu Aktivisme

Ahmad Sahidah,
DOSEN FILSAFAT DAN ETIKA UNIVERSITAS UTARA MALAYSIA

Kalimat-kalimat pendek dalam Twitter hakikatnya seperti sumbu pendek mercon. Ia dengan mudah meledak di kepala pembacanya. Bayangkan, sebuah kalimat atau dua kalimat memaksa pengicau untuk menyampaikan pesan dengan jelas, ringkas, dan bernas dalam 140 karakter. Tidak semua orang mampu melakukannya. Sebagian malah memanfaatkan keringkasan susunan bahasa Inggris untuk meluahkan gagasan agar tidak disalahpahami. Kalau penggunaan bahasa asing dimanfaatkan sepenuhnya, tentu pengikut (follower) bisa belajar isi dan bahasa sekaligus. Namun apabila campur-aduk, ia tak lebih dari kegenitan pengicaunya.

arsip tempo : 171421504431.

. tempo : 171421504431.

Ahmad Sahidah,
DOSEN FILSAFAT DAN ETIKA UNIVERSITAS UTARA MALAYSIA

Kalimat-kalimat pendek dalam Twitter hakikatnya seperti sumbu pendek mercon. Ia dengan mudah meledak di kepala pembacanya. Bayangkan, sebuah kalimat atau dua kalimat memaksa pengicau untuk menyampaikan pesan dengan jelas, ringkas, dan bernas dalam 140 karakter. Tidak semua orang mampu melakukannya. Sebagian malah memanfaatkan keringkasan susunan bahasa Inggris untuk meluahkan gaga

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 27 April 2024

  • 26 April 2024

  • 25 April 2024

  • 24 April 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan