Berburu Kicak Yogyakarta
Rini Bambang Hartati celingukan. Dia menyisir puluhan lapak di pusat kuliner Kampung Sore Ramadan Kauman di Kota Yogyakarta, beberapa waktu lalu. Tapi penganan yang diincar, kicak, tak tampak. "Weh... wis kentekan (wah, sudah kehabisan)," kata perempuan setengah baya itu. Padahal, bedug magrib masih empat jam lagi.
Sebenarnya tangan Rini telah menenteng sekantong kicak. Toh, itu belum membuatnya puas. "Ini baru dapat empat bungkus," kata warga Nogot
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini