Rakit Amsir yang Melapuk
Penyeberangan itu cuma memakan waktu dua menit. Tapi arus deras yang mesti dipotong dan tuntutan menjaga keseimbangan rakit dengan sejumlah penumpang di atasnya membuat tenaga lelaki tua tersebut terkuras.
Urat-urat lengan berbalut kulit keriputnya berlomba-lomba menampakkan diri di setiap tarikan bentang tali kawat. Setiap kali sampai ke seberang, tenaga dan peluhnya itu dibayar dengan lembaran-lembaran uang dua ribuan rupiah.
Begitulah sehari
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini