PINTU
Dari bara yang jadikan lelaki
setengah merdeka
aku datang
mengetuk palung dalammu.
Dengan telinga
yang serupa radar api
aku mencarimu,
meniti sayap dan gerigi.
Seperti jengkrik
kususun segala bunyi,
agar rautmu yang pasi
tumbuh rerumbai,
semacam puisi
atau bebunga padi,
Yang menuju putih,
seputih jalan yang diberkati
di saat dedaun bersih
oleh sisa embun pagi,
oleh mimpi.
Lia, adakah waktu
yang lebih indah
dari bunyi-bunyian ini?
Bunyi yang kucari
hin...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini