Coppong Daeng Rannu
Maestro Tari Itu Kembali ke Boting Langi
"SAYA hanya berharap ada penari yang bisa mewarisi keahlian saya agar tari Pakarena tidak punah dan tinggal sejarah."
Mata perempuan renta itu berkaca-kaca. Coppong Dg Rannu, 91 tahun, awal tahun lalu tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Ia ingin tari Pakarena, yang ditekuninya sejak usia sembilan tahun, kekal. Ia sudah mengajarkan tarian itu sejak tahun 1978 kepada sejumlah gadis kampungnya, sekitar 25 kilometer dari kabupaten Gowa, di Desa Kamp
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini