Seorang Istri dan Seekor Burung Buta
Romi Zarman
PERTAMA kali mendengar kicaunya, saya langsung tertarik. Saya beli itu burung. Setibanya di rumah, istri saya langsung berkata, "Kenapa kamu beli burung buta?"
"Karena saya suka pada kicaunya."
Istri saya tak suka. Menurut dia, masih banyak burung lain yang kicaunya lebih bagus daripada burung yang saya beli ini. Saya jelaskan, "Menurutmu, kicau burung ini mungkin tak sebagus burung lain. Akan tetapi, bagi saya, inilah kicau terindah." Istri
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini