Potensi Kerugian Impor Minyak Rp 1,8 Triliun
JAKARTA -- Harga realisasi impor bahan bakar minyak yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dituding kemahalan. Harga yang dipatok perusahaan minyak pemerintah itu lebih mahal dibandingkan dengan harga di pasar minyak Singapura.
Menurut anggota Panitia Hak Angket Dewan Perwakilan Rakyat, Tjatur Sapto Edy, akibat selisih harga impor bahan bakar tersebut, potensi kerugian selama Januari-Mei 2008 sekitar Rp 1,8 triliun. "Meskipun selisih harganya cuma
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini