Ahmadinejad Dicaci, Ahamdinejad Dikagumi
Gemuruh tepuk tangan dan derai tawa menggema dari balik dinding balai mahasiswa Universitas Columbia di Kota New York, Senin lalu. Sosok berpostur kecil, berkumis, dan berjengot dengan setelan jas abu-abu itu hanya bisa melongo lalu tersenyum.
"Tak ada homoseks di negeri kami seperti di Barat," tutur pria itu dengan mimik serius. "Di tempat kami, tak ada orang semacam itu." Lalu dari mulutnya meluncurlah soal Islam, sains, dan ketidakadilan di Timur
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini