Tip Membeli Rumah di Usia 25 Tahun
Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi masyarakat Indonesia akan semakin sulit membeli rumah di tengah gejolak perekonomian global. Meski begitu, memiliki rumah di usia muda bukan hal yang tak mungkin.
Friski Riana
Minggu, 17 Juli 2022
Rumah merupakan kebutuhan primer manusia. Namun, saat ini, tak semua orang bisa memiliki rumah. Menteri Keuangan Sri Mulyani baru-baru ini mengatakan masyarakat Indonesia akan semakin sulit membeli rumah di tengah gejolak perekonomian global.
Kondisi ekonomi yang tertekan saat ini menyebabkan sejumlah bank sentral menaikkan suku bunga, dan hal ini berimbas ke sektor perumahan. “Beli rumah, mortgage time-nya 15 tahun. Di awal hanya berat di suku bunga, principle-nya di belakang. Dengan price rumah dan interest rate yang cenderung naik dengan inflasi tinggi, masyarakat semakin sulit membeli (rumah),” ujar Sri Mulyani, Rabu, 6 Juli 2022.
Meski begitu, memiliki rumah di usia muda bukan hal yang tak mungkin. Dilansir dari laman Otoritas Jasa Keuangan, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan generasi milenial untuk memiliki rumah di usia 25 tahun.
Tip Membeli Rumah di Usia 25 Tahun
1. Tentukan bujet rumah
Langkah pertama adalah menentukan harga rumah yang diinginkan. Tentukan target yang masuk akal dan sesuai dengan penghasilan saat ini, serta adanya kemungkinan peningkatan penghasilan beberapa tahun ke depan.
2. Menabung uang muka
Uang muka kredit pemilikan rumah (KPR) sering menjadi kendala yang umum dijumpai anak muda ketika ingin membeli rumah. Karena itu, anak muda sudah harus mengumpulkan uang muka jika ingin memiliki hunian.
Caranya, menabung dari penghasilan. Agar efektif, tetapkan jumlah tabungan yang akan disimpan tiap bulan, minimal 30 persen dari penghasilan bulanan. Pisahkan uang tersebut di rekening khusus dan utamakan menabung setiap menerima gaji.
Sebagai tambahan, anak muda juga bisa memanfaatkan fitur auto-invest reksa dana yang secara otomatis memotong dana di rekening dalam jumlah dan waktu tertentu tiap bulan agar diinvestasikan pada instrumen reksa dana yang dipilih. Dibanding menabung di tabungan, reksa dana umumnya memberikan return lebih tinggi dengan tingkat keamanan yang baik.
3. Mencari penghasilan tambahan
Bagi anak muda berpenghasilan pas-pasan, mencari pekerjaan sampingan bisa menjadi salah satu solusi. Sulit bagi sebagian kalangan muda mengumpulkan uang muka rumah apabila hanya mengandalkan gaji dari pekerjaan utama. Anak muda bisa mencari pekerjaan sampingan yang tidak mengganggu pekerjaan utama.
4. Mulai berinvestasi
Menyimpan uang dan membiarkannya mengendap di tabungan dalam jangka waktu lama bukan pilihan bijak. Mulailah mencoba melipatgandakan uang dengan berinvestasi. Anak muda dapat memulainya dengan menanam modal di usaha yang dikelola teman atau keluarga. Bisa juga menginvestasikan uang dalam bentuk yang lebih aman, seperti emas, deposito, dan reksa dana.
5. Menghemat biaya hidup
Agar dapat mengumpulkan dana uang muka pembelian rumah, anak muda harus mengelola keuangan dengan seimbang dengan cara menekan pengeluaran. Hal paling mudah adalah mengurangi makan di restoran atau kafe. Pertimbangkan untuk membeli barang bekas pakai dengan harga terjangkau. Selain itu, biaya transportasi menjadi salah satu pos pengeluaran terbesar. Catat pengeluaran dan evaluasi secara berkala agar mencapai target yang telah ditentukan.
Target Waktu Pengumpulan Uang Muka
Jika telah melakukan kelima langkah di atas, saatnya anak muda menargetkan waktu untuk mengumpulkan uang muka. Misalnya, jika ingin membeli hunian dengan harga Rp 350 juta, dengan uang muka yang umumnya 30 persen dari total harga rumah, anak muda perlu menyiapkan dana sekitar Rp 105 juta.
Jika dirinci, Rp 105 juta dibagi 10 tahun akan menghasilkan Rp 10,5 juta per tahun atau Rp 875 ribu per bulan, atau Rp 30 ribu per hari. Jika menabung Rp 30 ribu setiap hari secara rutin selama 10 tahun sejak usia 15 tahun, saat memasuki usia 25 tahun, anak muda sudah memiliki uang muka untuk membeli hunian. Rumus ini juga dapat diterapkan dari sekarang oleh para orang tua generasi X yang memiliki anak milenial berusia 15 tahun.
FRISKI RIANA | BERBAGAI SUMBER