Kaus Oblong Punya Cerita

Setelah booming era Dagadu di Yogyakarta, Joger di Bali, dan C-59 di Bandung pada 1990-an, sekarang hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai kaus oblong khas masing-masing. Dikemas dalam desain yang menarik dengan permainan kata-kata menggelitik. Temanya mengangkat potret kehidupan sosial dan budaya lokal, serta lanskap yang menjadi ikon daerah tersebut. Identitas sebuah daerah dipaksakan masuk di atas selembar kaus oblong.

Minggu, 17 Februari 2013

Seorang perempuan yang bersandar di dada Superman bertanya dalam bahasa Sunda. "Kang'men..., naha kopiah teh dengdek? (kenapa pecinya miring?)," katanya. Superman dengan kostum jagoannya dan berpeci hitam miring menjawab, "Teu sawios..., asal ulah iman akang we nu dengdek...(Tidak apa, asal bukan iman abang yang miring)."

Di atas kepala mereka ada tulisan "Saritem" berukuran besar dalam huruf kapital berwarna kuning dan merah. Bentuknya persis seperti

...

Berita Lainnya