DARI TATAR SUNDA UNTUK DUNIA

"Jangan sampai demand angklung meningkat, tapi yang ada made in China."

Minggu, 5 Desember 2010

Alunan ritmis alat musik angklung yang dimainkan 35 anak seumuran sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Saung Udjo, Bandung, Senin lalu, itu membuat Heidi Malkmus, 34 tahun, tampak terpukau. Kedua bola matanya mengerjap-ngerjap, kepalanya ikut bergoyang-goyang ringan mengikuti irama lagu Tokecang yang riang. Sesekali ia membidikkan lensa kamera digitalnya ke arah anak-anak yang berpakaian adat Sunda itu.

"Mengesankan sekali, padahal itu (a

...

Berita Lainnya