Memandang Perdebatan dengan Teduh

Naguib Mahfouz yang selalu berkaca mata hitam memandang perdebatan dan tentangan terhadap novelnya dengan teduh.

Minggu, 24 September 2006

Ia pulang tanpa dendam. "Apakah aku telah memaafkan Islamis yang mencoba membunuhku sepuluh tahun lalu? Ya, sejak hari pertama," tulis Mahfouz di koran Al-Ahram, akhir tahun lalu. Percobaan pembunuhan itu terjadi pada 1994, enam tahun setelah ia menerima Nobel. Sebuah belati ditancapkan di lehernya ketika sastrawan dunia itu berjalan-jalan di di dekat rumahnya di Agouza, Kairo. Mahfouz, yang saat itu berusia 83 tahun, terluka serius dan saraf tanga

...

Berita Lainnya