Sastrawan Wangi

Produk sastra tetap yang terpenting.

Sabtu, 15 Juli 2006

Lima anak muda asyik bergurau di sudut sebuah kafe di pusat perbelanjaan Plaza Semanggi, Jakarta, ditingkah alunan musik RnB yang agak mengentak. Melihat dandanan mereka, susah mengira jika kelimanya--empat perempuan, satu pria--adalah penyair.

Sastrawan biasanya berambut panjang, berpakaian apa adanya, dan kata dandan cuma ada untuk digunakan dalam syair. Tapi mereka "waaah"! Tampil modis, dari arah meja itu menguar bau parfum yang menyegarkan. "Gu

...

Berita Lainnya