Berbulan-bulan Merza Fachys, 51 tahun, ke mana-mana harus menenteng dua telepon seluler. Satu ponsel GSM yang tak mungkin ditinggalkannya, karena nomornya sudah dikenal koleganya dan tak mungkin diganti. Satu lainnya ponsel CDMA, yang ia gunakan untuk menelepon ke sana-sini agar tagihannya tak membengkak.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Telepon Selular Indonesia itu juga tak bisa meninggalkan ponsel GSM-nya karena dia sering wira-wiri ke daerah-daer