Penakluk Hati Taliban

Bermodalkan peci hitam, salam, basmalah, dan salawat.

Sabtu, 15 September 2007

Ketegangan dan kegelisahan langsung menghinggapi Heru Wicaksono akhir Agustus lalu. Perasaan ini muncul setelah pihak Kedutaan Besar Korea Selatan di Kabul, Afganistan, menghubunginya pukul 7 malam atau 21.00 waktu Jakarta. Ia ditunjuk sebagai wakil pemerintah Indonesia dalam perundingan pembebasan sandera warga Korea yang ditawan Taliban.

"Karena kita tidak tahu bagaimana orang Taliban sebenarnya," kata Heru saat dihubungi Tempo di kantornya Selasa

...

Berita Lainnya