Perempuan Bawang
Minggu, 25 Februari 2007
Ragdi F. Daye
KAU tampak berusaha tersenyum. Meneguk teh manis hangat yang kusuguhkan dengan canggung. Gerai rambutmu jatuh ke pipi. Aku dapat melihat rasa bersalah di kedua matamu yang beberapa kali mengerjap-ngerjap resah.
Di luar, hujan kian deras. Orang-orang lari bergegas. Seliweran motor dengan pengendara berselubung mantel, bersekutu dengan mobil-mobil mencipratkan genangan air di ceruk jalan. Petang yang basah. Dan redup, seperti wajahmu y
...