Puisi Melawan Pandemi

Ratusan penyair dan penggiat sastra dari berbagai negara berbagi puisi di dunia maya. Bersama melawan pandemi corona.

Tempo

Rabu, 15 April 2020

Ini pagi masih lembut membelai kulit
Sedang gerimis dan kabut pergi diam-diam di senyap kampung di tengah wabah
Ini pagi lewat cahaya menyebar segala sesak ingin berbaur
Di isyarat angin membentur segala kasih sayang dan cinta di luar kepala
Ini pagi sajadah runtuhkan segala angkuh sambi menjejakkan luka menuju Tuhan
Setiap saat gantungkan hidup kepada ilahi tentang luka dalam lipatan hati...

Sulaiman Juned, sastrawan dari Padangpanjang, Sumater

...

Berita Lainnya