Raisa Kamila
Gelombang
Minggu, 9 Desember 2007
LAUT, LAUT.
Desahnya selalu parau, menyerupai bisikan, pada malam bulan penuh yang terbayang pada permukaan air. Kakinya tergantung di dermaga, berusaha menggapai air yang pasang tiap malam. Tangannya menggenggam erat botol seukuran telapak tangan yang airnya belum penuh, belum mencapai penutup botol.
Laut, laut. Laut bergelombang, kembalilah!
Serunya berulang. Mantra yang nyaris tiap malam dia senandungkan.
Air laut naik turun, dia membuka penutup
...