Mawar di Kanal Macan

Minggu, 12 Agustus 2007

M. Iksaka Banu

BEGITU masuk kedai, bau busuk dari selokan-selokan kecil yang mengalir ke Leeuwinnegracht berangsur lenyap, digantikan aroma alkohol yang menyengat. Semula tak ada yang peduli akan kehadiranku, baik orang-orang Cina di kamar judi, maupun para pria Eropa setengah mabuk di deretan kursi ini. Tetapi setelah aku melepas topi, mendadak penjaga bar berbadan tambun di depanku tersentak, lalu merangkul leherku kuat-kuat.

"Letnan Dapper! Godv

...

Berita Lainnya