Manusia Air

Minggu, 10 Juni 2007

Hudan Hidayat

DI dekat pintu air yang mengatur arus anak sungai itu aku duduk. Pintu air itu terbentang menjadi jembatan dan orang-orang melaluinya. Pagi itu aku menyimak bunyi air yang jatuh dari gundukan dan bentangan batu. Kudengar bunyi anak sungai itu. Bunyi itu ada ketika aku mendengarnya. Ia melekat di otakku seolah kesadaran melekat pada tubuhnya.

Kalau pikiranku melayang ke tempat lain, bunyi itu pun pergi. Seakan pejalan kaki yang meningg

...

Berita Lainnya