Aslan Abidin

Indra Tjahyadi

Tempo

Sabtu, 20 Juli 2019

Sesat Setia Selalu

sebingkai bulan mengabur di jendela.

aku berbaring gairah dan terus dihela

kenangan. teringat kau dahulu begitu

liar. kini, berharap kau merasa rindu.

kita pernah amat dekat. cuma sejarak

sekali tepis tanganmu, geleng tampik

jenjang lehermu dan langkah berbalik

ramping kakimu. aku kaku juga sesak.

langit dan bumi menjadi rongga sunyi,

sehingga aku dapat mendengar bunyi

derak hatiku kau patahkan. lalu begitu

saja hid

...

Berita Lainnya