Elena

Daisy Rahmi

Tempo

Sabtu, 13 April 2019

Sejak kecil aku tahu ada yang tak beres dengan saudara perempuanku itu. Elena senang berlama-lama mendekam di sudut gelap, mengasingkan diri seperti binatang yang terluka, tenggelam dalam dunianya sendiri. Sering kupergoki dia bicara sendiri atau berdiri diam sambil memandang jauh ke depan, seakan-akan menatap sesuatu yang kasatmata.

Elena tidak sekolah. Aku rasa tak ada yang mau menerima anak perempuan setengah sinting sebagai murid. Sebagai ga

...

Berita Lainnya